...Ahlan Wa Sahlan

Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Senin, 15 Februari 2010

Menatap Masa Depan MEMAKNAI HIDUP DENGAN PEDOMAN AL QUR’AN

Menatap Masa Depan,
MEMAKNAI HIDUP DENGAN PEDOMAN AL QUR’AN.


Siapa Kita? Dari mana Kita? Mau Kemana Kita? Apa tugas hidup kita?



SIAPA KITA ?

                Kita adalah Hamba Allah.

                “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”

                (Q.S. Adz Dzaariyaat (51) : 56)


DARIMANA KITA?

                Kita adalah Ciptaan Allah.

                “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”

                “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”

                (Q.S. Al Mu’minuun (23) : 12 – 14)


MAU KEMANA KITA?

                Kita akan kembali menghadap Allah SWT

                “Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati” (Q.S. Al Mu’minuun (23) : 15)

                “Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Al Jaatsiyah (45) : 26)


APA TUGAS HIDUP KITA?

                Kita bertugas sebagai Khalifah Allah di muka bumi.

                “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. Al Baqarah (2) : 30)



Semua orang ingin meraih yang terbaik dalam hidup.

Namun pada kenyataannya banyak orang yang tidak berhasil dan menghabiskan sisa hidupnya dengan perasaan tidak puas. Mengapa ?

Mungkin karena mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk meraih keberhasialan hidup.



Hidup ini…. Desahan Nafas ini….. Detak Jantung ini…. Aliran Darah ini…..Adalah A M A N A H



Mari Kita Sejenak Merenungi apa yang telah kita lakukan

Tulis tanggal lahir:

Ketiaka aku lahir semua orang teerrtawa gembira, sementara aku menangis.

Akan Datang suatu Hari Dimana Semuanya akan Ditanya akan apa yang telah dilakukannya.

Dan Allah yang telah mengeluarkan dari perut Ibu mereka, Dan Kami jadikan pendengaran, penglihatan dan matahari agar mereka dapat bersyukur.



Kesuksesan… hanya akan…

Diinspirasi Oleh mereka yang ber-VISI.
Dimiliki Oleh mereka yang berkeyakinan mendalam.
Dilaksanakan Oleh mereka yang IKHLAS.
Dimulai Oleh mereka yang Cerdas.
Dimenangkan Oleh mereka yang berani.
Dipelihara Oleh mereka yang sehat dan kuat.
Digerakkan Oleh mereka yang ter-MOTIVASI.
Diraih dengan Perencanaan yang matang.
Dihasilkan Oleh Kerjasama TIM yang solid..


http://hamirmaqda.blogspot.com/


My Blog - My Inspiration
by: Muh. Hamiruddin S.

KALAU ANTUM-ANTUNA TAHU

KALAU ANTUM-ANTUNA TAHU

Sebuah Refleksi Kisah Perjalanan Da'wah Rasululllah.
Created By:  Muh. Hamiruddin S.



          Andai kamu tahu, bagaimana pedih dan perihnya perjuangan menyebarkan Islam yang dijalani Rasulullah saw. dan para sahabatnya, kamu akan sangat menghargai jerih payah mereka. Kamu akan bangga dengan tetesan keringat, darah dan air mata Rasulullah dan para sahabatnya. Kamu akan membayar usaha mereka dengan prestasi yang kamu tunjukkan, juga dalam membela Islam.

          Tahukah kamu, perjuangan Rasulullah saw. penuh dengan risiko. Dalam suatu kesempatan Rasulullah saw. berhenti di depan rumah sejumlah kabilah sembari berkata: “Wahai Bani Fulan, sesungguhnya aku ini adalah Rasulullah untuk kalian, memerintahkan kalian untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. Hendaklah kalian meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya sekaligus beriman kepadaku, membenarkanku, dan membelaku sampai aku menjelaskan dari Allah wahyu-Nya yang dengan itu Dia mengutusku.” (dalam Sirah Ibnu Hisyam)

          Teman, jika kamu bisa mengetahui dan memahami beratnya perjuangan di masa awal-awal berkembangnya Islam, insya Allah kamu bisa lebih bijak dalam hidup ini. Nggak asal aja. Bahkan nggak layak kalo sampe meninggalkan ajaran Islam dan berpaling menyambut ideologi lain selain Islam. Kagak bakalan deh. Sangat boleh jadi akan kamu pertahankan Islam ini dengan harta dan nyawa sebagai taruhannya.

          ”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam Surga ’Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang kamu sukai, (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (Q.S. As-Saff:553)

          Coba kita perhatikan bagaimana sikap para sahabat ketika ada seruan jihad? Para sahabat berlomba-lomba dalam menyerahkan hartanya untuk berjuang di jalan Allah. Mereka pun tidak hanya berjuang dengan harta saja tetapi juga dengan diri mereka. Mereka selalu sigap berangkat ketika ada panggilan dakwah dan jihad. Sebagaimana Ja’far bin Abi Thalib yang maju ketika Rasulullah memilih sahabat-sahabatnya yang akan hijrah ke Habsyi (Ethiopia). Begitupula Hudzaifah yang segera berangkat tanpa ragu-ragu ketika ditugaskan Rasulullah sebagai mata-mata.

Amat sangat dinantikan hadirnya manusia manusia yang berperan aktif dalam membina (mentarbiyah) Ummat agar bangun dari tidur lelapnya. Manusia2 itulah itu yang disebut :    “Murobbi” Antum Ruhul Jadid fii Jasadil Ummah


My Blog - My Inspiration
by: Muh. Hamiruddin S.

...Wailal-ligo'

Terima kasih atas kunjungan bro n sis ke blogku, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,