...Ahlan Wa Sahlan

Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Rabu, 16 Juni 2010

Tauziyah Cinta

Tausiyah Cinta
Oleh : (M. Lili Nur Aulia)

Buat apa berdakwah jika hanya kepada “dia” kita memberi taushiyah? Buat apa berdakwah jika hanya kepadanya kita mengingatkan untuk sholat tahajjud? Buat apa berdakwah jika di hati kita hanya ada seorang mad’u? buat apa dakwah jika hanya seorang yang membutuhkan kita? So, jika saat ini kita terserang virus merah jambu, tidur saja di kamar. Bayangkan wajahnya! Buat puisi sebanyak-banyaknya tentang dia! Persetan dengan aktivitas syuro yang melelahkan! Persetan dengan rekrutmen dan pembinaan kader yang menyita waktu dan tenaga! Mending pikirkan saja si dia. Penuhi kebutuhannya! Dan selamat!! Antum akan sukses menjadi MANUSIA YANG EGOIS!!!
Jangan pernah berkata “Dunia membutuhkan saya”! jika kenyataannya, kita hanya memikirkan dia. Jangan pernah memikirkan ummat, jika dalam benak kita hanya berisi pertanyaan: apa makanan dan minuman kesukaannya? Apa warna kesukaannya? Apa hobinya? Siapa teman terdekatnya? Berapa ukuran sepatunya? Lewat mana dia kalau berangkat dan pulang kuliah? Kemana dan kapan dia membeli kebutuhan bulanannya? Bahkan mencoba menghafalkan jadwal kuliahnya!
Demikianlah dahsyatnya virus merah jambu jika sudah menyerang kita. Apabila hal ini kita turutkan, dan kita diperbudak olehnya, kita tidak akan sempat memikirkan orang lain, karena dalam hati kita hanya ada seseorang. Kita akan tenggelam dalam lamunan demi lamunan yang membius seluruh aktivitas kita..

Untuk kamu para aktivis dakwah, simaklah kata-kata mutiara ini:
Ya Muqallibal Qulub, Tsabbit Qulubana ‘aladiinik…
Ya Muqallibal Qulub, Tsabbit Qulubana ‘aladda’watik…

Love is give (Cinta adalah berkah)…
Bahkan salah seorang ikhwan mengatakan:
Love is the essence of life (Cinta adalah inti sari kehidupan)…
Cinta Allah yang membuat bumi ada…
Cinta Allah yang membuat sang surya bersinar…
Cinta antar manusia yang membuat hidup tenteram dan nyaman…
Ketika kita mencintai, tidak ada kata pamrih disana…
Yang ada hanya memberi tanpa mengharap menerima…

Mirip seperti itulah hakikat menjadi da’i…
Dia harus siap mengorbankan hidup dan matinya demi da’wah…
Dia selalu memberi untuk Islam, tanpa mengharapkan menerima untuk setiap kerja da’wahnya…

Itulah ikhlas, siap menjadi jundi dan pada saat yang sama siap menjadi qiyadah…
Siap mengeluarkan uang untuk da’wah…
Siap mengeluarkan tenaga untuk da’wah…

Bahwa hubungan ikhwan dan akhwat aktivis da’wah adalah seperti saudara…
Cukup sampai disana…

Kalaupun terjadi gangguan hati yang merupakan sunnatullah akibat adanya interaksi, tidak akan melebihi taraf simpati antar kader
Kecuali Allah memberikan kesempatan padanya untuk menyelesaikan setengah agamanya…
Jika Allah telah menentukan jodoh kita bahkan sebelum kita lahir, mengapa kita takut menjadi perawan tua atau jejaka jomblo…?

Masih panjang langkah dakwah kita…
Masih begitu banyak lahan da’wah yang belum kita jamah…
Ada satu hal yang akan datang dengan sendirinya kepada kamu, yaitu jodoh…
Sehingga jangan sampai hal ini membuat kita ragu akan janji Allah pada kita…
Jangan sampai da’wah kita berpenyakit hanya karena masalah ini
Sangat cengeng dan kekanak-kanakan, bila sampai aktivis da’wah yang terjangkiti hal ini (virus merah jambu)

Da’wah adalah sesuatu yang suci…
Qod aflaha man zakkaha (beruntunglah orang yang membersihkan diri)…
Wa qod khaba man dassaha (dan celakalah orang yang mengotori dirinya)…
Sehingga orang yang berhak dan akan bertahan dalam jalan ini, adalah orang yang niat ikhlas membersihkan dirinya…
Dia ikut tarbiyah dengan keikhlasan,
bukan karena ingin menikah dengan akhwat A atau B
Dia melakukan segala kerja dakwahnya untuk menyuarakan yang haq
Bukan ingin ketenaran…
Dia berdakwah ingin menuju jannah-Nya,
Bukan untuk mendapatkan jabatan, fans, atau lainnya…
Ingat ikhwan wa akhwat fillah,

Untuk Ikhwan…
Bila kamu istiqomah di jalan da’wah ini,
Bidadari telah menanti kamu di surga nanti…

Untuk Akhwat…
Bila kamu istiqomah di jalan da’wah ini,
Kamu lebih baik dari bidadari terbaik yang ada di surga…
Kebenaran hakiki hanya milik Allah… dan di yaumil qiyamah kelak akan ditentukan kebenaran akan hal-hal yang kita perdebatkan….

”Berbahagialah dan berbanggalah karena Allah telah memilih kita berada di jalan ini. Allah swt telah mengistimewakan kita menerima nikmat berjamaah dan ini adalah karunia terbaik yang kita terima setelah karunia keimanan kepada Allah swt. Karunia yang tidak kita dapat karena nasab, harta maupun ilmu. Tapi ia semata-mata karunia Allah swt Yang Maha Rahmah, Yang Menuntun langkah kita hingga sampai di sini, jalan ini, pada detik ini. Nikmat ini tidak boleh diremehkan apalagi dipermainkan. Kita harus menjaga dan memelihara nikmat yang teramat agung ini. Dan kita wajib merasa khawatir andai nikmat itu hilang.”

...Wailal-ligo'

Terima kasih atas kunjungan bro n sis ke blogku, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,